Kontribusi yang diberikan oleh teori Trait &
Faktor
1. Teori sifat
dan faktor menerapkan pendekatan ilmiah kepada konseli.
2. Penekanan
pada penggunaan data tes obyektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam
pengembangan dan penggunaannya, serta perbaikan dalam pengumpulan dan pengunaan
data lingkungan.
3. Penekanan
yang diberikan pada diagnosis mengandung makna sebagai suatu perhatian masalah
dan sumbernya dan mengarah pada upaya mengkreasikan teknik-teknik untuk
mengatasinya.
4. Penekanan
pada aspek kognitif merupakan upaya menseimbangkan pandangan lain yang lebih
menekankan aspek afektik atau emosional.
Pandangan
Teori Trait & Faktor Tentang Manusia :
1. Manusia
dilahirkan dengan membawa potensi yang baik dan buruk.
2. Manusia
bergantung dan hanya akan berkembang secara optimal di tengah-tengah
masyarakat.
3. Manusia
ingin mencapai kehidupan yang baik (good
life).
4. Manusia
banyak berhadapan dengan “pengintroduksi” konsep hidup yang baik, yang
menghadapkannya pada pilihan-pilihan.
5. Hubungan
manusia berkaitan dengan konsep alam semesta (the universe).
Tokoh utama teori sifat dan faktor
adalah Walter Bingham, Jhon Darley, Donald G. Paterson, dan E. G. Williamson. Menurut
teori ini, kepribadian merupakan suatu system sifat atau factor yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan,minat,sikap,dan tempramen.
Teori sifat dan faktor sering pula disebut sebagai konseling direktif atau
konseling yang berpusat pada konselor.
ð Konsep utama
Kepribadian merupakan suatu sistem
sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan lainya seperti kecakapan, minat,
sikap, dan temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan faktor adalah
asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan
kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Maksud konseling
menurut Williamson adalah untuk membantu perkembangan kesempurnaan berbagai
aspek kehidupan manusia, serta tugas konseling sifat dan faktor adalah membantu
individu dalam memeperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara
membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan
kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir (Shertzer & Stone, 1980, 171).
ð Proses konseling
Peranan konselor menurut teori ini
adalah memberitahukan konseli tentang berbagai kemampuanya yang diperoleh
konselor melalui testing. Berdasarkan testing pula konselor mengetahui
kelemahan dan kekuatan kepribadian konseli. Pendekatan teori ini sering disebut
kognitif rasional karena peranan konselor dalam konseling ialah memberitahukan,
memberi informasi, dan mengarahkan konseli. Williamson “ hubungan konseling
merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan
tatap muka, kemudian konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang
sesuai dengan potensinya, tetapi konselor harus mempengaruhi klien berkembang
ke satu arah yang terbaik baginya”. Proses konseling dalam Trait & Faktor dibagi 5 tahap :
1. Analisis, merupakan tahapan kegiatan yang terdiri
dari pengumpulan data dan informasi klien atau konseli.
2. Sintetis, merupakan langkah untuk merangkum dan
mengatur data dari hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukan
bakat klien, kelemahan serta kekuatanya, dan kemampuan penyesuaian diri.
3. Diagnosis, sebenarnya merupakan langkah pertama
dalam bimbingan dan hendaknya dapat menemukan ketetapan dan pola yang dapat
mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang
relevan dan berpengaruh kepada proses penyesuaian diri.
Diagnosis terdiri dari 3 langkah penting :
a. Identifikasi masalah yang sifatnya
deskriptif, misalnya dengan menggunakan kategori Bordin atau Pepinsky atau
kategori lainya.
b. Menentuka sebab-sebab, yang mencakup
perhatian hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dpat
menerangkan sebab-sebab gejala.
c. Prognosis, misal diagnosisnya kurang cerdas, prognosisnya menjadi kurang
cerdas untuk pengerjaan sekolah yang sulit, sehingga mungkin sekali gagal kalu
ingin belajar menjadi dokter. dengan demikian konselor bertanggung jawab dan
membantu klien untuk mencapai tingkat pengambilan tanggung jawab untuk dirinya
sendiri, yang berarti ia mampu dan mengerti secara logis, tetapi secara
emosional belum mau menerima.
4. Konseling, merupakan hubungan membantu konseli
untuk menemukan simbur diri sendiri maupun sumber diluar dirinya dalam upaya
mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal, sesuai dengan kemampuanya. Ada 5
jenis sifat konseling:
·
Belajar terpimpin menuju pengertian diri
·
Mendidik kembali atau mengajar sesuai
dengan kebutuhan individu dalam mencapai tujuan kepribadianya dan penyesuaian
hidupnya.
·
Bantuan pribadi konselor supaya konseli
mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
·
Mencakup hubungan dan teknik yang bersifat
menyembuhkan dan efektif.
·
Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis
atau penyaluran.
5. Tindak lanjut, mencakup bantuan kepada klien dalam
mengahadapi masalah baru dengan mengingatkanya kepada maslah sumbernya sehingga
menjamin keberhasilan konseling.
- Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping
itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri
individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian
pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada
orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya
kepribadian”.
- Kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan
penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian
sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu
struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat
berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
tumbuh dan mengalami perubahan.
Jadi pada hakikatnya
teori trait & faktor memandang kepribadian sebagai suatu hasil dari tingkah
laku manusia yang berawal dari bekal pribadi yang baik dan buruk, dan kemudian
dapat dirubahnya sendiri oleh individu tersebut tergantung dari kondisi
pendukungnya yaitu lingkungan. Peran konselor hanya memberikan informasi saja,
perbahannya tergantung dari individu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar