Senin, 02 Juli 2012

PANDANGAN TEORI TRAIT AND FACTOR TERHADAP KEPRIBADIAN


 Kontribusi yang diberikan oleh teori Trait & Faktor
1.      Teori sifat dan faktor menerapkan pendekatan ilmiah kepada konseli.
2.      Penekanan pada penggunaan data tes obyektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan dan penggunaannya, serta perbaikan dalam pengumpulan dan pengunaan data lingkungan.
3.      Penekanan yang diberikan pada diagnosis mengandung makna sebagai suatu perhatian masalah dan sumbernya dan mengarah pada upaya mengkreasikan teknik-teknik untuk mengatasinya.
4.      Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menseimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan aspek afektik atau emosional.
Pandangan Teori Trait & Faktor Tentang Manusia :
1.      Manusia dilahirkan dengan membawa potensi yang baik dan buruk.
2.      Manusia bergantung dan hanya akan berkembang secara optimal di tengah-tengah masyarakat.
3.      Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik (good life).
4.      Manusia banyak berhadapan dengan “pengintroduksi” konsep hidup yang baik, yang menghadapkannya pada pilihan-pilihan.
5.      Hubungan manusia berkaitan dengan konsep alam semesta (the universe).

Tokoh utama teori sifat dan faktor adalah Walter Bingham, Jhon Darley, Donald G. Paterson, dan E. G. Williamson. Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu system sifat atau factor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan,minat,sikap,dan tempramen. Teori sifat dan faktor sering pula disebut sebagai konseling direktif atau konseling yang berpusat pada konselor.
ð  Konsep utama
Kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan lainya seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan faktor adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Maksud konseling menurut Williamson adalah untuk membantu perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia, serta tugas konseling sifat dan faktor adalah membantu individu dalam memeperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir (Shertzer & Stone, 1980, 171).
ð  Proses konseling
Peranan konselor menurut teori ini adalah memberitahukan konseli tentang berbagai kemampuanya yang diperoleh konselor melalui testing. Berdasarkan testing pula konselor mengetahui kelemahan dan kekuatan kepribadian konseli. Pendekatan teori ini sering disebut kognitif rasional karena peranan konselor dalam konseling ialah memberitahukan, memberi informasi, dan mengarahkan konseli. Williamson “ hubungan konseling merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka, kemudian konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor harus mempengaruhi klien berkembang ke satu arah yang terbaik baginya”. Proses konseling dalam Trait & Faktor dibagi 5 tahap :
1.      Analisis, merupakan tahapan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan data dan informasi klien atau konseli.
2.      Sintetis, merupakan langkah untuk merangkum dan mengatur data dari hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukan bakat klien, kelemahan serta kekuatanya, dan kemampuan penyesuaian diri.
3.      Diagnosis, sebenarnya merupakan langkah pertama dalam bimbingan dan hendaknya dapat menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh kepada proses penyesuaian diri.
Diagnosis terdiri dari 3 langkah penting :
a.        Identifikasi masalah yang sifatnya deskriptif, misalnya dengan menggunakan kategori Bordin atau Pepinsky atau kategori lainya.
b.       Menentuka sebab-sebab, yang mencakup perhatian hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dpat menerangkan sebab-sebab gejala.
c.       Prognosis, misal diagnosisnya kurang cerdas, prognosisnya menjadi kurang cerdas untuk pengerjaan sekolah yang sulit, sehingga mungkin sekali gagal kalu ingin belajar menjadi dokter. dengan demikian konselor bertanggung jawab dan membantu klien untuk mencapai tingkat pengambilan tanggung jawab untuk dirinya sendiri, yang berarti ia mampu dan mengerti secara logis, tetapi secara emosional belum mau menerima.
4.      Konseling, merupakan hubungan membantu konseli untuk menemukan simbur diri sendiri maupun sumber diluar dirinya dalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal, sesuai dengan kemampuanya. Ada 5 jenis sifat konseling:
·         Belajar terpimpin menuju pengertian diri
·         Mendidik kembali atau mengajar sesuai dengan kebutuhan individu dalam mencapai tujuan kepribadianya dan penyesuaian hidupnya.
·         Bantuan pribadi konselor supaya konseli mengerti dan terampil dalam menerapkan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkan dan efektif.
·         Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran.
5.      Tindak lanjut, mencakup bantuan kepada klien dalam mengahadapi masalah baru dengan mengingatkanya kepada maslah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling.
  1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
  1. Kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Jadi pada hakikatnya teori trait & faktor memandang kepribadian sebagai suatu hasil dari tingkah laku manusia yang berawal dari bekal pribadi yang baik dan buruk, dan kemudian dapat dirubahnya sendiri oleh individu tersebut tergantung dari kondisi pendukungnya yaitu lingkungan. Peran konselor hanya memberikan informasi saja, perbahannya tergantung dari individu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar