1.
Perbedaan
Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok
ð Bimbingan
kelompok
·
Fasilitator : Guru, Konselor, Petugas pemberi
bantuan yang professional,
·
Untuk
semua individu atau siswa sekolah dan terjadwal dengan teratur,
·
Usaha
tidak langsung untuk mengubah tindakan dan tingkah laku dengan memberi
informasi dan menekankan fungsi kognitif,
·
Diterapkan
untuk kelompok seukuran kelas,
·
Jumlah anggota dapat bervariasi, ideal 6 orang
meskipun biasanya berkisar antara 4 – 8 orang,
·
Metode yang
digunakan: Informatif,
Presentasi, Ceramah atau diskusi.
ð
Konseling Kelompok
·
Fasilitator:
Konselor atau Psikolog dengan latihan
khusus bekerja dengan kelompok,
·
Hanya
untuk mereka yang mempunyai masalah,
·
Topik
atau masalah bersifat pribadi yaitu masalah
pribadi yang secara langsung dialami oleh anggota kelompok,
·
Memberi usaha langsung untuk memodifikasikan tindakan atau perilaku dengan
menekankan keterlibatan yang bersifat afektif,
·
Diterapkan
pada kelompok-kelompok
kecil, yaitu 3-4 siswa,
·
Metode
yang
digunakan: Berpusat pada proses
kelompok dan perasaan anggotanya,
·
Konseling
kelompok dapat dilakukan dimana saja: ruangan atau diluar ruangan , disekolah
atau diluar sekolah.
2.
Tahapan
Konseling Kelompok
Kegiatan yang dilakukan oleh
pemimpin kelompok pada tahapan konseling kelompok adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
-
Menampilkan diri secara utuh dan terbuka;
-
Menampilkan penghormatan kepada orang lain,
haangat, tulus, bersedia membantu dan penuh;
-
Sebagai contoh;
-
Menjelaskan tentang tujuan kegiatan;
-
Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota;
-
Penumbuhan sikap saling mempercayai dan
menerima;
-
Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan
suasana perasaan dalam kelompok.
b. Tahap Peralihan
-
Menerima suasana yang ada secara sabar dan
terbuka;
-
Tidak mempergunakan cara-cara yang
bersifatlangsung atau mengambil alih kekuasaannya;
-
Mendorong dibahasnya suasana perasaan;
-
Membuka diri, sebagai contoh, dan penuh empati.
c. Tahap Kegiatan
-
Sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan
terbuka;
-
Aktif tetapi tidak banyak bicara;
-
Memberikan dorongan dan penguatan serta penuh
empati.
d. Tahap Pengakhiran
-
Tetap mengusahakan suasana hangat, bebas, dan
terbuka;
-
Memberikan pernyataan dan mengucapkan terima
kasih atas keikutsertaan anggota;
-
Memberikan semangat untuk kegiatan selanjutnya;
-
Penuh rasa persahabatan dan empati.
3.
Sikap-sikap
pemimpin kelompok pada KKP dan BKP
1.
Kehendak mempelajari dan usaha untuk mengenal
dan mempelajari dinamika kelompok, fungsi-fungsi konselor, dan hubungan yang
baik antar orang-orang didalam suatu kelompok;
2.
Kesediaan menerima orang lain, yaitu
orang-orang yang menjadi anggota kelompok, tanpa pamrih pribadi;
3.
Kehendak untuk dapat didekati dan membantu
tumbuhnya hubungan yang baik antar anggota kelompok;
4.
Kesediaan menerima berbagai pandangan dan sikap
yang berbeda, yang barangkali sangat berlawanan dengan pandangan pemimpin
kelompok (konselor);
5.
Pemusatan perhatian terhadap suasana perasaan
dan sikap seluruh anggota kelompok dan konselor sendiri;
6.
Penimbulan dan pemeliharaan hubungan yang baik
antar anggota kelompok;
7.
Pengarahan yang teguh demi tercapainya tujuan
bersama yang telah ditetapkan;
8.
Keyakinan akan kemanfaatan proses dinamika
kelompok sebagai wahana untuk membantu para anggota;
9.
Rasa humor, bahagia, dan rasa puas; baik yang
dialami konselor sendiri maupun orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar